Selasa, 06 Maret 2012

Peterpan

Peterpan
Peterpan
Logo Peterpan
Latar belakang
Lahir 1 September 2000
Bendera Indonesia Bandung, Indonesia
Jenis Musik Alternative Rock, Pop rock
Tahun aktif 1997 - sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studios
Situs resmi www.newpeterpanband.com
Anggota
Ariel - Vokal/ Gitar
Ukie - Gitar
Reza - Drum
Loekman - Gitar
Mantan Anggota
Andika - Kibor
Indra - Bass
Peterpan adalah sebuah band dari Bandung, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 1997 dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu", "Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya kelompok Peterpan terdiri dari Ariel, Uki, Loekman, Reza, Andika, dan Indra. Namun di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.

Perjalanan karier

Awal terbentuk

Personil Peterpan saat masih lengkap (sebelum Indra dan Andika keluar).
Pada tahun 1997, Andhika (kibor) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bas) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal. Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti.
Andika mengumpulkan kembali personel Topi di tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama). Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.
Perjalanan profesional peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O'Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll. Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Kang Noey (basis Java Jive) yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, "Sahabat", "Mimpi Yang Sempurna", dan "Taman Langit", terpilih lagu "Mimpi Yang Sempurna" untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.

Taman Langit

Perusahaan rekaman Musica Studios pun tak melewatkan potensi peterpan. Musica mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album peterpan. Akhirnya debut album peterpan bertajuk Taman Langit dirilis bulan Juni 2003. Tak disangka, album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.[1]
Tak hanya jumlah penjualan, peterpan juga sukses mencetak rekor konser maraton di enam provinsi dalam tempo 24 jam pada tanggal 18 Juli 2004. Konser bertajuk "LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record" itu dimulai di Medan, Sumatra Utara sekitar pukul 07.55 sampai 08.40 WIB. Dari sana, mereka lalu melanjutkan di Padang, Sumatra Barat sekitar pukul 10.45 hingga 11.30 WIB. Pada jam 12.55 hingga 13.40 WIB, Peterpan konser di Pekanbaru, Riau, terus Lampung pada jam 16.25 sampai 17.10 WIB. Ariel lantas membuka konser di Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 19.45 dan berakhir pada 20.30 WIB. Konser Peterpan ditutup di Surabaya sekitar pukul 22.15 sampai 23.00 WIB. Atas prestasinya ini, mereka berhak dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).[2]

Bintang di Surga

Pada Agustus 2004, Peterpan merilis album ke-2 bertajuk Bintang di Surga. Album itu telah terjual 350.000 kopi dalam waktu 2 minggu setelah rilis dan pada awal Januari 2005 telah mencapai 1,7 juta kopi.[3] Pada Februari 2005, penjualan album ini mencapai 2 juta kopi.[4] Dan menurut catatan, album ini mampu terjual sebanyak 3 juta kopi.[5]
Di awal tahun 2005, Peterpan meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid pada tanggal 9 Februari 2005 di Bangkok.[6][7] Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, Peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu "Ada Apa Denganmu".[8] Dari 11 nominasi itu, Peterpan mendapat 7 penghargaan, antara lain untuk "band terbaik", "album terbaik", "grafis desain album terbaik" dan "karya produksi terbaik", karena album Bintang di Surga.[9] Pada ajang SCTV Music Awards 2005, Peterpan mendapat penghargaan di kategori "Album Pop Group Ngetop"' dan "Lagu Paling Ngetop".
Pada tahun 2005, Peterpan kembali merilis 2 album yaitu : VCD Untuk Sahabat Peterpan yang berisi Orginal VCD Karaoke termasuk video klip serta dokumentasi saat mereka melakukan pemecahan rekor konser selama 24 jam di 6 kota.[10],dan album jalur suara film Alexandria.[11]

Perpecahan

Pada tanggal 4 November 2006, Andika dan Indra, resmi keluar dari anggota band. Kedua mantan personel ini pada akhirnya membentuk kelompok lainnya yang diberi nama The Titans.
Pasca keluarnya Andika dan Indra, posisi mereka ditempati oleh dua pemusik tambahan, yaitu Lucky dan David. Dengan formasi tambahan ini, Peterpan merilis, Hari yang Cerah. Acara launching album ini juga dibuat lain karena dilakukan di dua negara. Di RUUMS Kuala Lumpur pada 25 Mei 2007 setelah itu di Bandung di Monumen Pahlawan Gazebo dan disiarkan secara live di 6 stasiun televisi.[12]
Album ini diklaim sebagai album terakhir mereka dengan nama "Peterpan". Ariel mengklaim bahwa pada akhirnya mereka akan melepaskan nama Peterpan dan menggunakan nama lainnya.[13]
Meski tanpa foramsi utuh seperti dulu, peterpan masih mampu memperlihatkan 'taring'nya. Di bulan September 2007, mereka mendapat kehormatan untuk mengikuti acara "Song Festival" di Korea Selatan.[14] Sebelumnnya, peterpan juga masih mampu mengantongi penghargaan sebagai Best Favorite Artis Indonesia MTV Asia Award 2006 dan Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award 2006.

Pasca Ditangkapnya Ariel

Setelah diguncang oleh perpecahan di antara para personelnya, band ini sekali lagi ditimpa musibah, yaitu dengan munculnya kasus video adegan mesum seseorang yang mirip Ariel Peterpan. Kasus ini mengakibatkan ditangkapnya Ariel pada tanggal 22 Juni 2010.[15] Namun kasus ini tidak menyurutkan semangat penggemar Peterpan. Dan untuk menjawab kerinduan penggemar mereka, Ariel dan kawan-kawan beberapa kali mengadakan pertunjukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Trivia

Kerusuhan di konser

Sama seperti grup band tenar lain di Indonesia, konser peterpan pun tak lepas dari masalah. Pada tahun 2006, saat konser di stadion Harapan Bangsa Lhongraya Kota Banda Aceh tanggal 22 Februari 2006, sedikitnya 30 orang penonton pingsan, terbanyak diantaranya adalah remaja putri. Tak hanya itu, konser ini pun dinilai melanggar undang-undang Syariat Islam yang telah diberlakukan secara kaffah (menyeluruh) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) karena bercampurnya penonton pria dan wanita di dalam lapangan pertunjukan.[16]
Akibat kerusuhan saat konser bukan hanya menimpa penonton, tapi juga anggota band yang tampil. Hal ini terjadi saat peterpan konser di Stadion Bima Cirebon, 11 April 2006. Hujan batu dilemparkan para penonton tak berkarcis di luar Stadion, akibatnya tak hanya belasan penonton dilarikan ke berbagai rumah sakit akibat lemparan batu, tapi juga sang vokalis, Ariel, yang tak luput dari hujan batu tersebut. Ariel terkena lemparan di bagian dada sehingga langsung diamankan ke luar Stadion. Akibat peristiwa itu konser menjadi terhenti di saat peterpan membawakan lagu kelimanya "Mungkin Nanti" sekitar pukul 20.30 WIB.[17]

Diskografi

Album studio

Album lainnya

Singel
  • Ariel - Dara (2011)

Video Klip

Penghargaan

Tahun 2002

  • Rookie of the Year 2002 versi Majalah Hai

Tahun 2004

  • Grup Pendatang Baru Ter-Ngetop SCTV Music Award
  • Rekor MURI – Konser Maraton 6 Kota 24 Jam - 18 Juli 2004

Tahun 2005

  • Best Favorite - Artis Indonesia MTV Asia Award - Februari 2005
  • Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award - Mei 2005
  • Lagu Paling Ngetop, SCTV Music Award - Mei 2005
  • Band Paling Ngetop di SCTV Award - Agustus 2005
  • Penjualan Album Terbaik Sepanjang Tahun, MTV Music Award – September 2005
  • Grafis desain album terbaik Bintang di Surga AMI Awards 2005 - November 2005

Tahun 2006

  • Best Favorite - Artis Indonesia MTV Asia Award - April 2006
  • Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award - Mei 2006
  • Video of The Year: Bintang di Surga, MTV Indonesia Award(Peterpan)

Tahun 2007

  • Best Contribution Award, from Korea

Tahun 2009

  • Video Klip TerDahsyat "Walau Habis Terang", Dahsyatnya Award - April 2009
  • Band TerDahsyat, Dahsyatnya Award - April 2009
  • Lagu Terbaik versi majalah Rolling Stone dengan lagu "Kukatakan Dengan Indah"
  • Band Terfavorit, Indonesia Kids Choice Awards
  • Peterpan "Most Inspiring Artist", MTV Indonesia 25 November 2009

Tahun 2010

  • Ariel Peterpan, Penyanyi Terbaik versi Rolling Stone

Tahun 2011

  • Ariel Peterpan, "The Talk Of The Nation", versi Rolling Stone

Pranala luar

Referensi

Jenis Cinta Antara Pria Dan Wanita

JENIS CINTA PADA “PRIA DAN WANITA”

Filed under: cinta,Hiburan,serba-serbi — piepietvieda @ 9:57 am
Tags: ,
I Love You Small Icon
Kebutuhan emosional kita yang kompleks, sebenarnya dapat diringkas sebagai kebutuhan akan cinta. Kaum pria dan wanita masing-masing mempunyai enam kebutuhan cinta yang khas dan sama-sama penting. Dengan mengetahui daftar ini, Anda dengan mudah dapat melihat mengapa pasangan Anda merasa tidak dicintai. Dan yang paling penting, daftar ini dapat memberi Anda arah untuk memperbaiki hubungan-hubungan Anda dengan lawan jenis bila Anda tidak tahu harus berbuat apa.
Tentu saja setiap pria dan wanita pada akhirnya membutuhkan kedua belas jenis cinta itu. Mengakui keenam jenis cinta yang dibutuhkan kaum wanita tidak berarti kaum pria tidak membutuhkan jenis cinta tersebut. Yang dimaksud kebutuhan primer adalah orang perlu lebih dulu memuaskan kebutuhan primernya sebelum sanggup sepenuhnya menerima dan menghargai jenis-jenis cinta yang lain.
Pria baru dapat sepenuhnya menerima dan menghargai keenam jenis cinta yang terutama dibutuhkan kaum wanita setelah kebutuhan-kebutuhan primernya sendiri terpenuhi. Demikian pula wanita. Memahami jenis-jenis cinta primer yang dibutuhkan pasangan Anda merupakan rahasia yang paling ampuh untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan Anda.
1. Wanita Membutuhkan Perhatian, Pria Membutuhkan Kepercayaan
Saat pria memperhatikan minat terhadap perasaan-perasaan wanita dan menunjukkan kepedulian mendalam akan kesejahteraan wanita, si wanita merasa dicintai dan diperhatikan. Dengan membuat si wanita merasa istimewa dengan cara yang penuh cinta, pria itu berhasil memuaskan kebutuhan primernya yang pertama. Tentu saja si wanita makin mempercayainya. Rasa percaya ini membuatnya lebih terbuka dan lebih mudah menerima.
Bila wanita menunjukkan sikap terbuka dan mudah menerima terhadap pria, pria itu merasa dipercaya. Mempercayai pria berarti meyakini bahwa ia melakukan yang terbaik dan bahwa pria tersebut menginginkan yang terbaik bagi pasangannya. Bila reaksi-reaksi si wanita mengungkapkan kepercayaan positip terhadap kemampuan dan niat pria, kebutuhan cinta utama pria itu pun terpuaskan. Otomatis pria itu jadi lebih penuh cinta dan perhatian terhadap perasaan-perasaan dan kebutuhan si wanita.
2. Wanita Membutuhkan Pengertian, Pria Membutuhkan Penerimaan
Bila pria mendengarkan tanpa menghakimi, tetapi dengan empati dan kedekatan terhadap wanita yang sedang mengungkapkan perasaan-perasaannya, wanita itu merasa didengarkan dan dipahami. Sikap penuh pengertian tidak berarti mengetahui pikiran atau perasaan seseorang, melainkan berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang didengar, dan bergerak untuk membenarkan apa yang disampaikan. Semakin terpenuhi kebutuhan wanita untuk didengarkan dan dimengerti, semakin mudah baginya untuk memberi penerimaan yang dibutuhkan pasangannya.
Bila wanita dengan penuh cinta menerima pria tanpa berusaha mengubahnya, pria itu merasa diterima. Sikap menerima itu tidak menolak, melainkan menegaskan bahwa pria itu diterima dengan gembira. Ini tidak berarti si wanita yakin pria itu sempurna, melainkan menegaskan bahwa ia tidak mencoba memperbaiki pria itu, bahwa ia mempercayai si pria untuk membuat perbaikan-perbaikan sendiri. Setelah merasa diterima, lebih mudah bagi pria untuk mendengarkan dan memberi wanita pemahaman yang dibutuhkan dan layak diterimanya.
3. Wanita Membutuhkan Rasa Hormat, Pria Membutuhkan Penghargaan
Wanita merasa dihormati bila pria menanggapinya dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan, dan kebutuhan-kebutuhannya. Bila tingkah laku pria itu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaannya, wanita tersebut pasti merasa dihormati. Ungkapan-ungkapan rasa hormat fisik dan nyata, misalnya dengan memberi bunga dan mengingat ulang tahun, sangat penting untuk memuaskan kebutuhan cinta utama nomor tiga pada wanita. Bila wanita merasa dihormati, jauh lebih mudah baginya untuk memberi suaminya penghargaan yang layak diterimanya.
Bila wanita mengakui telah menerima manfaat dan nilai pribadi dari usaha-usaha dan tingkah laku pria, si pria jadi merasa dihargai. Penghargaan merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Setelah merasa dihargai, pria tahu usahanya tidak sia-sia; dengan demikian, ia didorong untuk memberi lebih banyak. Pria yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
4. Wanita Membutuhkan Kesetiaan, Pria Membutuhkan Kekaguman.
Bila pria mengutamakan kebutuhan-kebutuhan wanita dan dengan bangga mendukung dan memuaskan si wanita, kebutuhan utama cinta nomor empat wanita tersebut terpuaskan. Wanita berkembang subur jika ia merasa dipuja dan istimewa. Pria dapat memenuhi kebutuhan ini dengan lebih mementingkan kebutuhan dan perasaan wanita itu daripada minat-minatnya sendiri seperti pekerjaan, pelajaran, dan rekreasi. Jika si wanita merasa dirinyalah yang terpenting dalam kehidupan pria itu, dengan mudah ia akan memberikan kekagumannya.
Seperti halnya wanita perlu merasakan perhatian pria, pria pun perlu merasakan kekaguman wanita. Mengagumi pria adalah memandangnya dengan penuh kekaguman, rasa senang, dan persetujuan yang menyenangkan. Pria merasa dikagumi jika wanita gembira dan takjub akan sifat-sifat khasnya atau bakat-bakatnya yang mungkin mencakup rasa humor, keperkasaan, ketekunan, kejujuran, intergritas, kemesraan, kebaikan hati, cinta, pengertian, dan sifat-sifat baik lainnya yang disebut nilai-nilai lama.
Bila pria dikagumi, ia akan merasa cukup aman untuk membaktikan diri bagi istrinya dan menyanjungnya.
5. Wanita Membutuhkan Penegasan, Pria Membutuhkan Persetujuan.
Bila pria tidak keberatan atau tidak menentang perasaan dan kebutuhan wanita, melainkan menerimanya dan menegaskan keabsahannya, wanita akan betul-betul merasa dicintai, karena kebutuhan primernya yang kelima telah terpuaskan. Sikap mengesankan pria menegaskan hak wanita untuk merasa sebagaimana dirasakannya. (Perlu diingat pria dapat menghargai sudut pandang wanita, meski ia sendiri mempunyai sudut pandang yang berbeda). Setelah pria belajar menunjukkan pada wanita sikap mengiyakan ini, pria itu pasti memperoleh persetujuan yang terutama dibutuhkannya.
Jauh didalam lubuk hatinya, setiap pria ingin menjadi pahlawan atau ksatria dengan baju baja berkilau bagi wanita. Tanda bahwa pria telah lulus ujian dari seorang wanita adalah persetujuannya. Sikap menyetujui ini berupa pengakuan atas kebaikan dalam diri si pria dan mengungkapkan kepuasan menyeluruh terhadap pria itu. (Ingat memberi restu kepada pria tidak lalu berarti sependapat dengannya). Sikap menyetujui berarti mengakui atau mencari alasan-alasan yang baik di balik apa yang dilakukan pria itu. Setelah pria menerima persetujuan yang dibutuhkan, jadi lebih mudah baginya untuk menghargai perasaan-perasaan si wanita.
6. Wanita Perlu Jaminan, Pria Perlu Dorongan
Bila pria berulang-ulang memperhatikan bahwa ia memperhatikan, memahami, menghormati, menghargai dan menyayangi pasangannya, kebutuhan utama pasangan untuk diyakinkan telah terpenuhi. Sikap menyakinkan membuat wanita merasa senantiasa dicintai.
Pria umumnya membuat kekeliruan dengan menganggap bahwa sekali ia telah memenuhi semua kebutuhan cinta primer istrinya, dan istrinya merasa bahagia dan aman, maka sejak saat itu istrinya harus tahu bahwa ia dicintai. Padahal itu tidak cukup. Untuk memuaskan kebutuhan cinta primer nomor enam istrinya, pria harus ingat untuk meyakinkannya berulang kali.

Cara Jitu Untuk PDKT Ma Cewek Incaranmu

7 Maret 2012

Jika Anda tergolong pria yang punya masalah dalam mendekati seorang wanita, tak perlu cemas. Yang penting, jangan pernah merasa takut gagal. Jika perasaan takut gagal hilang, Anda perlu mencoba sepuluh cara jitu bagaimana mendekati wanita, seperti dilansir AskMen baru-baru. Silakan mencoba langkah-langkah berikut:
Pertama, bikin si wanita penasaran. Ketika Anda sedang berbicara dengan seseorang, si wanita akan terdorong mendekati Anda untuk mencari tahu apa yang sedang dibicarakan. Pastikan posisinya sangat dekat untuk mendengar pembicaraan. Dijamin, si wanita akan menjadi pendengar diam-diam, dan menjadi provokatif untuk mendengar lebih banyak.
Kedua, belajar dari kegagalan pria lain. Jika Anda melihat seseorang pria gagal ketika mencoba mendekati wanita, Anda harus mencari tahu penyebab kegagalannya. Dari situ Anda bisa belajar dan dengan mudah bisa memulai pendekatan dengan baik.
Ketiga, bikin taruhan kecil-kecilan. Seperti dalam sebuah permainan, Anda juga perlu membuat taruhan. Terus berinteraksi sepanjang malam dengan si wanita, lalu cari sesuatu dalam pembicaraan yang bisa dijadikan taruhan. Misalnya, dia harus mengingat nama Anda sepanjang malam. Bila lupa, dia harus membelikan Anda minuman.
Keempat, siapkan permainan. Ada banyak permainan kecil yang menyenangkan, dan akan membuat seorang wanita menjadi terpesona pada Anda.
Kelima, bikin cerita lucu dan menarik. Jadilah seorang pria yang selalu memiliki cerita menarik dan lucu. Menjadi seseorang yang humoris akan membedakan Anda dari orang lain. Sang wanita yang didekati memiliki kesan tersendiri pada Anda.
Keenam, mintai pendapatnya. Salah satu cara yang paling efektif untuk melakukan pendekatan adalah menanyakan pendapatnya tentang sesuatu. Yang penting beri kesan bahwa Anda benar-benar perlu meminta pendapat darinya.
Ketujuh, gosip terbaru. Sebelum pergi keluar, pastikan Anda tahu berita terheboh saat ini. Ini bisa dijadikan materi
sempurna untuk mengawali sebuah percakapan.
Kedelapan, berbicara tentang seseorang atau sesuatu. Dimanapun berada, Anda bisa mengamati seseorang atau sesuatu di sekitar Anda sebagai bahan percakapan, terutama jika ia menemukan reaksi yang sama.
Kesembilan, bersulang. Jika Anda berada di sebuah bar atau klub, salah satu cara termudah untuk mengawali pembicaraan adalah bersulang, dengan berkata “Cheers”. Sangat sederhana dan sopan, tapi membuka jalan bagi Anda untuk mengenalnya lebih dekat.
Kesepuluh, ucapkan kata “hey”. Ucapan sederhana ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi Anda untuk mengawali pembicaraan kepada seorang wanita.
Trik ini tentu harus dicoba, sebelum Anda meyaki

Musik Penghilang Stres

penghilang setress

/

Musik Sebagai Penghilang stress

Sejak lama alunan musik digunakan untuk terapi kesehatan. Selain membantu perkembangan otak janin dalam kandungan, terapi musik juga terbukti mampu mendorong proses penyembuhan berbagai macam penyakit, dari penyakit mental hingga kanker.
Nah, berikut ini lima cara memanfaatkan terapi musik bagi siapapun, termasuk Anda.Stabilkan suasana hati lewat terapi musik. Kenali juga manfaat terapi musik lainnya, seperti dikutip dari Methods Of Healing:
- Mengurangi stres
Efek mendengarkan musik sama seperti ketika Anda melakukan meditasi. Bagi beberapa orang, musik klasik atau instrumental memiliki efek menenangkan jiwa, misalnya sedang stres di kantor.
Sedangkan sebagian orang lain lainnya merasakan irama musik keras sangat ampuh untuk mengurangi pikiran stres yang mengganggu sepanjang hari, baik di rumah maupun di tempat kerja.
Apapun jenis musiknya, di saat stres, cobalah mendengarkan musik pilihan Anda. Agar manfaatnya terasakan, pertama-tama Anda mesti fokus pada pernapasan. Kemudian fokus pada suara instrumen, lalu nikmatilah musik. Manfaat musik bekerja saat Anda benar-benar fokus menikmatinya. Musik membantu Anda mendapatkan relaksasi dan kesehatan.
- Tingkatkan kualitas tidur
Bagi kebanyakan orang dewasa, mendapatkan 7-8 jam tidur setiap malam sangat sulit. Banyaknya pekerjaan berat atau masalah-masalah lain sepanjang hari, mungkin yang membuat pikiran Anda terus bekerja sehingga badan sulit relaks.
Nah, pada saat-saat seperti itu, mendengarkan musik bisa membantu Anda cepat tidur. Caranya begini, kira-kira dua puluh menit sebelum tidur, cobalah berbaring dan putar musik instrumental di tape recorder atau ponsel.
Pertama-tama, fokuskan pikiran Anda pada instrumen musik, lalu biarkan diri Anda benar-benar masuk ke dalam musik. Musik akan merangsang otak Anda untuk santai dan tenang.
- Ekspresi kreatif
Selain mendengarkan musik, bermain musik sendiri atau bersama teman, juga mempunyai efek terapi sama. Di samping itu, aktivitas ini sekaligus membantu Anda mengekspresikan diri secara kreatif.
Mengembangkan keterampilan baru, seperti mengambil pelajaran gitar atau piano, terbukti membantu membuka jalur saraf baru di otak, mencegah terjadinya demensia, dan menjaga pikiran lebih tajam seiring dengan bertambahnya usia.
Jika tidak punya waktu untuk mempelajari alat musik, Anda bisa juga kursus menari atau bernyanyi. Ini akan sangat bermanfaat secara secara fisik dan mental.
- Interaksi sosial
Anda juga bisa menonton konser musik. Ini akan memberikan Anda waktu untuk berkumpul, berinteraksi, dan menikmati kebersamaan dengan orang lain. Jika suka menyanyi, cobalah bergabung dengan paduan suara di tempat ibadah, sekolah, dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.
- Meningkatkan semangat olahraga
Tidak ada yang menyangkal bahwa manfaat olahraga sangat baik untuk kebugaran tubuh. Agar olahraga makin bersemangat lakukan dengan diiringi alunan musik. Anda juga bisa menari dengan diiringi musik favorit Anda untuk membakar kalori dalam jumlah besar.
Tapi, jika Anda mendengarkan musik melalui headphone, pastikan untuk menjaga volume. Dikhawatirkan, jika berolahraga di pinggir jalan sambil mendengarkan musik, Anda tidak mendengar adanya kendaraan lain di sekitar Anda.

juventus fc

Juventus F.C.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Juventus F.C.
JuventusFC2004.svg
Nama lengkap Juventus Football Club S.p.A.
Julukan [La] Vecchia Signora[1] (Nyonya Tua)
[La] Fidanzata d'Italia (Kekasih dari Italia)
[I] bianconeri (Putih - Hitam)
[Le] Zebre (Si Zebra)
[La] Signora Omicidi (Nyonya Pembunuh)[2]
Didirikan November 1, 1897; 114 tahun lalu (sebagai Sport Club Juventus)[3]
Stadion Juventus Arena[4], Torino
(Kapasitas: 41.000)
Pemilik Keluarga Agnelli (melalui Grup FIAT dan Exor S.p.A)
Presiden Bendera Italia Andrea Agnelli
Pelatih Bendera Italia Antonio Conte
Liga Seri A
2010-11 Seri A, peringkat 7

Kostum kandang
Kostum tandang
Juventus Football Club (dari bahasa Latin:[5] iuventus: masa muda, diucapkan [juˈvɛntus]), biasa disebut sebagai Juventus dan popular dengan nama Juve, merupakan sebuah klub sepak bola profesional asal Italia yang berbasis di kota Turin, Piedmont, Italia. Klub ini didirikan pada 1897 dan telah mengarungi beragam sejarah manis, dengan pengecualian kejadian musim 2006-2007, di Liga Italia Seri-A. Klub ini sendiri merupakan salah satu anak perusahaan dari FIAT Group, yang saat ini dimiliki oleh keluarga Agnelli, dan membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Fiat Automobile, tim F1 Scuderia Ferrari, Ferrari Corse, dan Maserati Automobile.
Juventus merupakan klub tersukses dalam sejarah Liga Italia Seri-A dengan raihan 27 gelar juara (Scudetto),[6] dan juga tercatat sebagai salah satu klub tersukses di dunia.[6] Merujuk pada International Federation of Football History and Statistics, sebuah organisasi internasional yang berafiliasi pada FIFA, Juventus menjadi klub terbaik Italia pada abad 20, dan menjadi klub terbaik Italia kedua di Eropa dalam waktu yang sama.[7]
Secara keseluruhan, klub ini telah memenangi 51 kejuaraan resmi.[8] Dengan rincian 40 di Italia, dan 11 di zona UEFA dan dunia.[9][10] Sekaligus menjadikannya sebagai klub tersukses keempat di Eropa, dan ketujuh di dunia, dengan gelar-gelar dunia yang diakui oleh enam organisasi konfederasi sepak bola, dan tentunya FIFA.[11]
Klub ini menjadi klub pertama Italia dan Eropa Selatan yang berhasil memenangi gelar Piala UEFA (sekarang namanya menjadi Liga Europa).[12] Pada 1985, Juventus menjadi satu-satunya klub di dunia yang berhasil memenangi seluruh kejuaraan piala internasional dan kejuaraan liga nasional,[13] dan menjadi klub Eropa pertama yang mampu menguasai semua kejuaraan UEFA dalam satu musim.[14][15][16]
Juventus juga menjadi salah satu klub sepak bola Italia dengan jumlah fans terbesar[17], dan diperkirakan ada 170 juta orang didunia yang juga menjadi fans Juve.[18] Klub ini menjadi salah satu pencipta ide European Club Association, yang dulu dikenal dengan nama G-14, yang berisikan klub-klub kaya Eropa. Klub ini juga menjadi penyumbang terbanyak pemain untuk tim nasional Italia.
Sejak 2006 klub ini bermarkas di Stadio Olimpico di Torino yang menggantikan markas sebelumnya yaitu Stadion Delle Alpi yang dirubuhkan dan dibangun ulang sebagai stadion baru bernama Juventus Arena. Juventus resmi memakai stadion baru mereka tesebut pada awal September 2011.[19]

Sejarah

Awal mula (1887–1922)

Foto bersejarah, Juventus FC di tahun 1898.
Juventus FC di tahun 1903.
Juventus didirikan dengan nama Sport Club Juventus pada pertengahan tahun 1897 oleh siswa-siswa dari sekolah Massimo D'Azeglio Lyceum di daerah Liceo D’Azeglio, Turin[20]. Awal mula dibentuknya klub ini adalah sebagai pelampiasan dari anak-anak yang saling berteman dan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan bersama dan bersenang-senang serta melakukan berbagai hal positif. Usia anak-anak tersebut rata-rata 15 tahunan, yang tertua berumur 17 dan lainnya di bawah 15 tahun. Setelah itu, hal yang mungkin tidak jadi masalah sekarang ini tapi merupakan hal yang terberat bagi pemuda-pemuda tersebut saat itu adalah mencari markas baru. Salah satu pendiri Juventus, Enrico Canfari dan teman-temannya kemudian memutuskan untuk mencari sebuah lokasi dan akhirnya mereka menemukan salah satu tempat yaitu sebuah bangunan yang memiliki halaman yang dikelilingi tembok, mempunyai 4 ruangan, sebuah kanopi dan juga loteng dan keran air minum. Selanjutnya, Canfari menceritakan tentang bagaimana terpilihnya nama klub, segera setelah mereka menemukan markas baru. Akhirnya, tibalah pertemuan untuk menentukan nama klub dimana terjadi perdebatan sengit di antara mereka. Di satu sisi, pembenci nama latin, di sisi lain penyuka nama klasik dan sisanya netral. Lalu, diputuskanlah tiga nama untuk dipilih; "Societa Via Port", "Societa sportive Massimo D’Azeglio", dan "Sport Club Juventus". Nama terakhir belakangan dipilih tanpa banyak keberatan dan akhirnya resmilah nama klub mereka menjadi "Sport Club Juventus", tetapi kemudian berubah nama menjadi Foot-Ball Club Juventus dua tahun kemudian.[3] Klub ini lantas bergabung dengan Kejuaraan Sepak Bola Italia pada tahun 1900. Dalam periode itu, tim ini menggunakan pakaian warna pink dan celana hitam. Juve memenangi gelar Seri-A perdananya pada 1905, ketika mereka bermain di Stadio Motovelodromo Umberto I. Di sana klub ini berubah warna pakaian menjadi hitam putih, terinspirasi dari klub Inggris Notts County.[21]
Pada 1906, beberapa pemain Juve secara mendadak menginginkan agar Juve keluar dari Turin.[3] Presiden Juve saat itu, Alfredo Dick kesal dan ia memutuskan hengkang untuk kemudian membentuk tim tandingan bernama FBC Torino yang kemudian menjadikan Juve vs. Torino sebagai Derby della Mole.[22] Juventus sendiri ternyata tetap eksis walaupun ada perpecahan, bahkan bisa bertahan seusai Perang Dunia I.[21]

Masuknya Keluarga Agnelli dan merajai Italia (1923–1980)

Pemilik FIAT, Edoardo Agnelli mengambil alih kendali Juventus pada 1923, dimana kemudian ia membangun stadion baru.[3] Hal ini memberikan semangat baru untuk Juventus, dimana pada musim 1925-26, mereka berhasil menjadi scudetto dengan mengalahkan Alba Roma dengan agregat 12-1. Pada era 1930-an, klub ini menjadi klub super di Italia dengan memenangi gelar lima kali berturut-turut dari 1930 sampai 1935, dibawah asuhan pelatih Carlo Carcano[21], dan beberapa pemain bintang seperti Raimundo Orsi, Luigi Bertolini, Giovanni Ferrari dan Luis Monti.
Juventus kemudian pindah kandang ke Stadio Comunale, tetapi di akhir 1930-an dan di awal 1940-an mereka gagal merajai Italia. Bahkan mereka harus mengakui tim sekota mereka, A.C. Torino. Secercah prestasi kemudian muncul di musim 1937-38 saat Juve menjuarai Piala Italia pertama mereka setelah di final mengalahkan klub sekota mereka, Torino.
Setelah berada di posisi 6 pada musim 1940-41, Juve lantas merebut Piala Italia kedua mereka di musim berikutnya. Di periode ini, Italia ikut Perang Dunia II dan ini membuat jalannya Liga menjadi terhambat. Sepakbola Italia kemudian memutuskan untuk terus berlangsung saat masa perang berjalan. Pada 1944, Juve ikut serta dalam sebuah turnamen lokal, yang akhirnya urung diselesaikan. Pada 14 Oktober, Liga kembali bergulir dan ditandai dengan derby Torino vs. Juventus. Torino yang saat itu mendapat sebutan "Grande Torino" kalah 2-1 dari Juventus. Namun di akhir musim justru Torino berhasil juara. Pada jeda musim panas, sebuah peristiwa penting terjadi di Juve pada 22 Juli 1945, Gianni Agnelli mengambil alih posisi presiden klub, meneruskan tradisi keluarga Agnelli. Dalam kepempinannya, Agnelli mendatangkan Giampiero Boniperti dalam jajaran staffnya. Ditambah amunisi baru seperti Muccinelli dan striker asal Denmark John Hansen. Setelah Perang Dunia II usai Juve berhasil menambah dua gelar Seri-A pada 1949–50 dan 1951–52, dibawah kepelatihan orang Inggris, Jesse Carver.
Gianni Agnelli lantas meninggalkan klub pada 18 September 1954. Tahun ini periode gelap Juve dimulai dengan hanya mampu finish di posisi 7. Musim berikutnya, di bawah arahan manajer Puppo yang mengandalkan skuat muda Juve mulai mencoba bangkit. Setelah serangkaian kekalahan karena skuat yang belum matang, pada November 1956 kabar baik berembus dengan masuknya Umberto Agnelli sebagai komisioner klub. skuat menjadi kuat dengan kedatangan beberapa pemain hebat seperti Omar Sivori dan pemuda Wales bernama John Charles yang menemani para punggawa lama seperti Giampiero Boniperti. Musim 1957-58, Juve kembali berjaya di Seri-A, dan menjadi klub Italia pertama yang mendapatkan bintang kehormatan karena telah memenangi 10 gelar Liga Seri-A. Di musim yang sama, Omar Sivori terpilih menjadi pemain Juventus pertama yang memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa. Juve juga berhasil memenangi Coppa Italia setelah mengalahkan ACF Fiorentina di final. Boniperti pensiun di 1961 sebagai top skorer terbaik Juventus sepanjang masa dengan 182 gol di semua kompetisi yang ia ikuti bersama Juventus.
Di era 1960-an, Juve hanya sekali memenangi Seri-A yaitu di musim 1966–67. Tetapi pada era 1970-an, Juve kembali menemukan jatidirinya sebagai klub terbaik Italia. Di bawah arahan Čestmír Vycpálek, Juve berusaha bangkit di musim 1971-72. Di paruh pertama musim, Juve belum stabil dalam permainan dan di paruh kedua mereka berhasil kembali ke performa terbaik terutama saat mencapai final Fairs Cup (cikal bakal Piala UEFA) namun kalah dari Leeds United. Di pekan ke-4 liga, Juve kemudian berhasil mengalahkan AC Milan 4-1 di San Siro ditandai permainan apik Bettega dan Causio. Namun beberapa saat kemudian, Bettega harus istirahat karena sakit dan posisi pertama klasemen milik Juve menjadi terancam. Untungnya mereka berhasil konsisten dan merebut scudetto ke-14 mereka. Selanjutnya di musim 1972-73 Juve kedatangan Dino Zoff dan Jose Altafini dari Napoli. Di musim ini, Juve dihadapkan pada jadwal di Seri-A dan kompetisi Eropa. Setelah berjuang sampai menit akhir, Juve berhasil menyalip AC Milan, yang secara mengejutkan kalah dipertandingan terakhir mereka, dan merebut scudetto ke-15. Juve juga bahkan berhasil masuk final Piala Champions musim tersebut, namun di mereka kalah dari Ajax Amsterdam yang dimotori oleh Johan Crujff. Selanjutnya mereka berhasil menambah tiga gelar lagi bersama defender Gaetano Scirea di musim 1974-75, 1976–77 dan 1977–78. Dan dengan masuknya pelatih hebat bernama Giovanni Trapattoni, Juve berhasil memperpanjang dominasi mereka di era 1980-an.

Scudetto ke-20 dan merajai Eropa (1981–1993)

Michel Platini, bintang Juventus era 1980-an.
Era tangan dingin Trapattoni benar-benar membuat Seri-A porak poranda di 1980-an.[21] Juve sangat perkasa di era tersebut, dengan gelar Seri-A empat kali di era tersebut. Setelah 6 pemainnya ikut andil dalam timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 dengan Paolo Rossi sebagai salah satu pemain Juve kemudian terpilih menjadi Pemain Terbaik Eropa pada 1982, sesaat setelah berlangsungnya Piala Dunia di tahun tersebut.[23] ditambah dengan kedatangan bintang Prancis Michel Platini, Juventus kembali difavoritkan di musim 1982-83. Namun Juventus yang juga disibukkan dengan jadwal kejuaraan Eropa memulai kompetisi dengan lambat. Hal itu ditunjukkan dengan menelan kekalahan dari Sampdoria di pertandingan pembuka musim serta menang dengan tidak meyakinkan atas Fiorentina dan Torino. Sementara di Eropa, mereka berhasil menyingkirkan Hvidovre (Denmark) dan Standard Liege (Belgia) di penyisihan. Akan tetapi, Juventus kembali ke trek juara di musim dingin bersamaan keberhasilan mereka menembus perempat final Liga Champions. Selanjutnya, kemenangan atas Roma melalui 2 gol dari Platini dan Brio membuat jarak keduanya berselisih 3 poin dengan Roma di posisi puncak. Namun, karena konsentrasi Juve terpecah antara Serie A dan Liga Champions akhirnya tidak berhasil mengejar AS Roma yang menjadi juara. Juventus seharusnya bisa menumpahkan kekecewaannya di Liga saat mereka bertemu Hamburg di final Liga Champions tapi hal itu tidak terjadi. Berada di posisi kedua di kompetisi domestic dan Eropa, Juventus akhirnya berhasil merebut gelar penghibur saat menjuarai Piala Italia dan Piala Interkontinental.
Musim panas 1983, Juve kehilangan dua pilar inti mereka. Dino Zoff gantung sepatu di usia 41 tahun sedangkan Bettega beralih ke Kanada untuk mengakhiri karirnya di sana. Juve lantas merekrut kiper baru dari Avellino: Stefano Tacconi dan Beniamino Vinola dari klub yang sama. Sementara Nico Penzo menjadi pendampong Rossi di lini depan. Juve pada saat itu berkonsentrasi penuh di dua kompetisi, Liga dan Piala Winner. Hasilnya, melalui penampilan yang konsisten sepanjang musim, Juve merengkuh gelar liga satu minggu sebelum kompetisi usai. Dan gelar ini ditambah gelar lainnya di Piala Winner saat mereka mengalahkan Porto 2-1 di Basel pada 16 Mei 1984. Dua gelar ini sangat bersejarah dan merupakan prestasi bagi kapten klub Scirea dan kawan-kawan.
Setelah era keemasan Rossi usai, Michel Platini kemudian secara mengejutkan berhasil menjadi pemain terbaik Eropa tiga kali berturut-turut; 1983, 1984 dan 1985, dimana sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai dirinya. Juventus menjadi satu-satunya klub yang mampu mengantarkan pemainnya menjadi pemain terbaik Eropa sebanyak empat tahun berurutan.[24] Platini juga menjadi bintang saat Juve berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1985 dengan sumbangan satu gol semata wayangnya. Tragisnya, final melawan Liverpool FC dari Inggris tersebut yang berlangsung di Stadion Heysel Belgia, harus dibayar mahal dengan kematian 39 tifoso Juventus akibat terlibat kerusuhan dengan para hooligans dari Liverpool. Sebagai hukuman, tim-tim Inggris dilarang mengikuti semua kejuaraan Eropa selama lima tahun.[25] Juventus kemudian merebut scudetto terakhir mereka di era 1980-an pada musim 1985-86, yang juga menjadi tahun terakhir Trappatoni di Juventus. Memasuki akhir 1980-an, Juve gagal menunjukkan performa terbaiknya, mereka harus mengakui keunggulan Napoli dengan bintang Diego Maradona, dan kebangkitan dua tim kota Milan, AC Milan dan Inter Milan.[21] Pada 1990, Juve pindah kandang ke Stadio delle Alpi, yang dibangun untuk persiapan Piala Dunia 1990.[26]

Era Marcello Lippi (1994–2003)

Marcello Lippi, salah satu pelatih sukses Juventus.
Marcello Lippi mengambil alih posisi manajer Juventus pada awal musim 1994-95.[3] Ia lantas mengantarkan Juventus memenangi Seri-A untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an di musim 1994-95. Pemain bintang yang ia asuh saat itu adalah Ciro Ferrara, Roberto Baggio, Gianluca Vialli dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Lippi memimpin Juventus untuk memenangi Liga Champions Eropa pada musim itu juga, dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, setelah skor imbang 1-1 pada babak normal, dimana Fabrizio Ravanelli menyumbangkan satu gol untuk Juve.[27]
Sesaat setelah bangkit kembali, para pemain Juventus yang biasa-biasa saja saat itu secara mengagumkan bisa mengembangkan diri mereka menjadi pemain-pemain bintang. Mereka adalah Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi dan Edgar Davids. Juve kembali memenangi Seri-A musim 1996–97 dan 1997–98, termasuk juga Piala Super Eropa 1996[28] dan Piala Interkontinental 1996.[29] Juventus juga mencapai final Liga Champions di musim 1997 dan 1998, tetapi mereka kalah oleh Borussia Dortmund (Jerman) dan Real Madrid (Spanyol).[30][31]
Setelah dua musim absen karena dikontrak oleh Inter Milan (dan gagal), Marcello Lippi kembali ke Juventus di awal 2001. Pria penyuka cerutu ini lantas membawa beberapa pemain biasa, yang kembali ia berhasil sulap menjadi pemain hebat, di antaranya Gianluigi Buffon, David Trézéguet, Pavel Nedvěd dan Lilian Thuram, dimana para pemain tersebut membantu Juve kembali memenangi dua gelar Seri-A di musim 2001-02 dan 2002-03. Juve juga berhasil maju kembali ke final Liga Champions, sayangnya mereka kalah oleh sesama tim Italia lain, AC Milan. Tahun berikutnya, Lippi diangkat menjadi manajer timnas Italia setelah bersaing ketat dengan Fabio Capello, dan mengakhiri eranya sebagai pelatih terbaik Juventus di era 1990-an dan awal 2000-an.[32]

Terjerat masalah dan masa pemulihan (2004–kini)

Fabio Capello (foto saat masih menjadi pemain Juventus tahun 1973) yang sempat menjadi pelatih Juventus di tahun 2004-2006.
Mantan pemain Juventus era 1970-an, Fabio Capello diangkat menjadi pelatih Juve pada 2004. Ia membawa timnya menjuarai dua musim Seri-A di musim 2004-05 dan 2005-06. Sayangnya, di Mei 2006 Juve ketahuan menjadi salah satu klub Seri-A yang terlibat skandal pengaturan skor bersama AC Milan, AS Roma, SS Lazio, dan ACF Fiorentina. Juve terkena sanksi berat, dimana mereka terpaksa di degradasi ke seri-B untuk pertama kali dalam sejarah. Dua gelar yang dibawa Capello juga harus direlakan untuk dicabut.[33]
Dibawah manajer muda Perancis, Didier Deschamps dan para pemain setia seperti Gianluigi Buffon dan Pavel Nedved, Juve menjadi tim super di Seri-B dan dengan hasil sebagai juara seri-B untuk pertama kalinya, Juve kembali ke Seri-A pada musim 2007-08. Claudio Ranieri[34] diangkat menjadi pelatih Juve setelah Deschamps berseteru soal bayaran gaji. Sayangnya usia Ranieri juga tidak berlangsung lama setelah ia gagal membawa Juve juara di musim 2008-09.[35] Mantan pemain Juve lain, Ciro Ferrara mulai bertugas menangani Juve di dua pertandingan akhir musim 2008-09 dan melanjutkan posisinya untuk musim 2009-10.[36] Namun Ferrara pun tidak bisa bertahan lama, karena di bulan Januari 2010 ia gagal membawa Juve berprestasi lebih baik setelah kandas di babak penyisihan grup Liga Champions. Ia pun akhirnya digantikan oleh Alberto Zaccheroni. Zaccheroni menangangi Juventus sampai akhir musim 2009-10 dan kemudian ia digantikan oleh Luigi Del Neri untuk musim 2010-11. Namun setelah serentetan hasil buruk di paruh musim kedua, manajemen Juventus akhirnya memutuskan untuk memecat Del Neri tidak lama setelah musim berakhir, dan ia digantikan oleh mantan bintang Juventus di era 1990-an, Antonio Conte.
Serba-serbi klub

Warna, logo, dan julukan

Logo lama Juventus yang digunakan sampai musim 2004-05.
Juventus telah bermain memakai kostum berwarna hitam dan putih ala zebra sejak tahun 1903. Aslinya, Juve bermain memakai kostum berwarna pink, tetapi karena satu dan lain hal, salah satu pemain Juve malah tampil dengan pakaian belang. Akhirnya Juve memutuska untuk beralih kostum menjadi belang hitam-putih.[37]
Juventus lantas menanyakan pada pemain yang memakai baju belang tersebut, yaitu orang Inggris bernama John Savage, apakah ia bisa mengontak teman-temannya di Inggris yang bisa menyuplai kostum Juve dengan warna tersebut. Ia lantas menghubungi temannya yang tinggal di Nottingham, yang menjadi supporter Notts County, untuk mengirim kostum belang hitam-putih ke Turin, dan temannya tersebut menyanggupinya.[37]
Logo resmi Juventus Football Club telah mengalami berbagai perubahan dan modifikasi sejak tahun 1920. Modifikasi terakhir adalah pada musim 2004-05. Dimana saat itu mereka mengubah logo menjadi oval, dengan lima garis vertical, dan banteng yang dibentuk dalam sebuah siluet. Dahulu sebelum musim 2004-05, Juve memiliki sebuah symbol berwarna biru (yang merupakan symbol lain dari kota Turin). Selain itu ditambahkan juga dua bintang yang menggambarkan mereka sebagai satu-satunya klub yang mampu memenagi gelar Seri-A 20 kali. Sementara di era 1980-an, logo Juve lebih banyak dihiasi dengan siluet seekor zebra, menggambarkan mereka sebagai tim zebra kuat di Seri-A.
Dalam perjalanan sejarahnya, Juve telah memiliki beberapa nama julukan, la Vecchia Signora[1] (the Old Lady dalam bahasa Inggris atau "si Nyonya Tua" dalam bahasa Indonesia) merupakan salah satu contoh. Kata "old" (tua) merupakan bagian dari nama Juventus, yang berarti "youth" (muda) dalam Latin.[5] Nama ini diambil dari usia para pemain Juventus yang muda-muda di era 1930-an. Nama "lady" (nyonya) merupakan bagian dari sebutan para tifoso ketika memanggil Juve sebelum era 1930-an. Klub ini juga mendapat julukan la Fidanzata d'Italia (the Girlfriend of Italy dalam bahasa Inggris atau "Pacar Italia" dalam bahasa Indonesia), karena selama beberapa tahun, Juve selalu memasok pemain baru dari daerah selatan Itala seperti dari Naples atau Palermo, dimana selain bermain sebagai pemain sepak bola, mereka juga bekerja untuk FIAT sejak awal 1930-an. Nama lain Juve adalah: I Bianconeri (the black-and-whites, atau Si Belang) dan Le Zebre (the zebras[38], atau Si Zebra) yang merujuk pada warna kostum Juventus.

Stadion

Stadion Olimpiade Torino, kandang Juventus dari 1933 sampai 1990.
Setelah dua musim perdana mereka (1897 dan 1898), dimana Juve bermain di Parco del Valentino dan Parco Cittadella, pertandingan-pertandingan selanjutnya di gelar di Piazza d'Armi Stadium sampai 1908, kecuali di 1905 saat nama Scudetto diperkenalkan untuk pertama kali, dan di 1906, dimana Juve bermain di Corso Re Umberto.
Dari 1909 sampai 1922, Juve bermain di Corso Sebastopoli Camp, dan selanjutnya mereka pindah ke Corso Marsiglia Camp dimana mereka bertahan sampai 1933, dan memenangi empat gelar liga. Di akhir 1933 mereka bermain di Stadion Mussolini yang disiapkan untuk Piala Dunia 1934. Setelah PDII, stadion tersebut berganti nama menjadi Stadion Comunale Vittorio Pozzo. Juventus memainkan pertandingan kandangnya di sana selama 57 tahun dengan total pertandingan sebanyak 890 kali.[39] Sampai akhir Juli 2003 tempat tersebut masih dipakai sebagai sempat latihan Juve yang resmi.[40]
Dari tahun 1990 sampai akhir musim 2005-06, Juve menggunakan Stadion Delle Alpi, sebagai kandang mereka yang aslinya dibangun untuk Piala Dunia 1990, sesekali Juve juga menggunakan stadion lain seperti Renzo Barbera di Palermo, Dino Manuzzi di Cesena dan San Siro di Milan.[40]
Agustus 2006 Juve kembali bermain di Stadion Comunale, yang sekarang dikenal dengan nama Stadion Olimpiade, setelah Stadion Delle Alpi dipakai dan kemudian direnovasi untuk Olimpiade Musim Dingin Turin 2006.
Pada November 2008 Juventus mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan dana sebesar €100 juta untuk membangun stadion baru di bekas lahan Stadion Delle Alpi. Berbeda dengan Delle Alpi, stadion baru Juve ini tidak menyertakan lintasan lari, dan jarak antara penonton dengan lapangan hanya 8,5 meter saja, mirip dengan mayoritas stadion di Inggris, dimana kapasitasnya diperkirakan akan berisi 41.000 kursi. Pekerjaan ini dimulai pada musim semi 2009, dan mulai awal musim 2011-12 stadion tersebut kemudian dipakai untuk mengarungi musim dan sejarah baru Juventus.

Pendukung

Tifosi Juventus dalam sebuah pertandingan.
Juventus merupakan salah satu klub sepak bola dengan jumlah pendukung terbesar di Italia, dengan jumlah tifoso hampir 12 juta orang[18] (32.5% dari total tifosi bola di Italia), merujuk pada penelitian yang dilakukan pada Agustus 2008 oleh harian La Repubblica,[17] dan merupakan salah satu klub dengan jumlah supporter terbesar di dunia, dengan jumlah fans hampir 170 juta orang[18] (43 juta orang di Eropa),[18] selebihnya ada di Mediterrania, yang kebanyakkan diisi oleh imigran Italia.[41] Tim Turin ini juga mempunyai fans club yang cukup besar di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia melalui Juventini Indonesia.[42]
Tiket-tiket pertandingan kandang Juve memang tidak selalu habis setiap kali Juve bertanding di Seri-A atau Eropa, kebanyakkan fans Juve di Turin mendukung tim kesayangan mereka lewat bar-bar atau restoran. Di luar Italia, kekuatan supporter Juventus sangatlah kuat. Juve juga sangat popular di Italia Utara dan Pulau Sisilia, dan menjadi kekuatan besar saat Juve bertanding tandang,[43] lebih dibandingkan para pendukung di Turin sendiri.
Untuk kawasan Indonesia sendiri sejak awal musim 2006-07 sudah berdiri sebuah komunitas khusus bagi para penggemar Juventus, dengan nama Juventus Club Indonesia (JCI). Komunitas ini kemudian diakui sebagai satu-satunya fans club resmi Juventus untuk Indonesia pada awal musim 2008-09 setelah hampir tiga tahun berjuang untuk mendapatkan lisensi dari pihak Juventus Italia.[44][45]

Rivalitas

Juventus mempunyai beberapa rival utama di Italia. Pertama adalah klub sekota, FC Torino, di mana setiap pertandingan derbi melawan Torino selalu dijuluki Derby della Mole (Derby dari Torino) yang berawal sejak tahun 1906 di mana lucunya Torino sendiri didirikan oleh mantan-mantan pemain Juventus. Rival Juve yang lain di Italia adalah Internazionale; pertandingan Juve vs. Inter dijuluki sebagai Derby d'Italia (Derby dari Italia).[46] Sampai akhir musim 2006 ketika Juve terlempar ke seri-B, Inter dan Juve merupakan dua tim yang tidak pernah terdegradasi ke seri-B. Dua klub ini juga menjadi klub dengan fans terbesar di Italia, sejak pertengahan 1990-an.[46] Juve juga memiliki rival dengan AC Milan,[47] AS Roma[48] dan AC Fiorentina.[49]
Sementara untuk kawasan Eropa sendiri, rival utama Juventus adalah Manchester United FC dari Inggris dan FC Bayern Munich dari Jerman, dimana keduanya sangat sering sekali bertemu di ajang Liga Champions Eropa. Satu lagi rival utama Juventus di Eropa adalah Liverpool FC. Khusus Liverpool, tifosi Juve tidak akan pernah melupakan tragedi kerusuhan Heysel 1985 (final Liga Champions 1985), dimana sekitar 30 orang lebih pendukung Juventus tewas di stadion yang berada di Belgia tersebut.

Himne Juventus

Setiap kali Juventus bertanding dihadapan para pendukungnya di Stadion delle Alpi atau Stadion Olimpiade Torino para pendukug Juve selalu menyanyikan sebuah lagu khas untuk mendukung timnya yang tidak diketahui siapa pencipta lagu tersebut. Berikut adalah petikan lagu himne Juventus:[50]
Bahasa Italia Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
Forza la Juve la Juve la Juve ale'
E' bianconera la bella signora
Ale' la Juve la Juve la Juve ale'
Solo la Juve e' grande la Juve ale'
Tu sei la squadra del cuore
Sempre in campo undici eroi
Vinci l'impossibile e vai
Ti seguiremo anche noi
Metti un'altra stella sul petto
Mille mani al cielo per te... insieme
L'onda di una magica ola partirà
Forza la Juve la Juve la Juve ale'
E' bianconera la bella signora
Ale' la Juve la Juve la Juve ale'
Solo la Juve e' magica Juve ale'
Forza la Juve la Juve la Juve ale'
E' bianconera la nostra bandiera
Ale' la Juve la Juve la Juve ale'
Solo la Juve e' magica Juve ale'
Juve... Juve... Juve... Juve...
Notte di Coppa Campioni
Notte che non finirà mai
Grande l'emozione che dai
quando tu vinci per noi
Tutti allo stadio a sognare
Aspettando l'urlo di un goal... insieme
L'onda di una magica ola partirà
Forza la Juve la Juve la Juve ale'
E' bianconera la nostra bandiera
Ale' la Juve la Juve la Juve ale'
Solo la Juve e' magica Juve ale'
Forza la Juve la Juve la Juve ale'
E' bianconera la bella signora
Ale' la Juve la Juve la Juve ale'
Solo la Juve e' grande la Juve ale'
Juve...Juve...
Forza Juve Juve Juve ale'
And the beautiful lady in black and white
Ale' Juve Juve Juve ale'
Only Juve and great Juve ale'
You are the favorite team
Also in the eleven heroes
Win the impossible and go
We will follow
Put another star on his chest
A thousand hands to heaven for you... set
The wave of a magic is start
Forza Juve Juve Juve ale'
And the beautiful lady in black and white
Ale 'Juve Juve Juve ale'
Only Juve and magic Juve ale'
Forza Juve Juve Juve ale'
The black-white is our flag
Ale 'Juve Juve Juve ale'
Only Juve and magic Juve ale'
Juve ... Juve ... Juve ... Juve ...
Night of Champions Cup
Night that never ends
Great feeling from your fans
When you win for us
All dream in the stadium
Waiting for the roar of a goal... set
The wave of a magic is start
Forza Juve Juve Juve ale '
The black-white is our flag
Ale 'Juve Juve Juve ale'
Only Juve and magic Juve ale'
Forza Juve Juve Juve ale'
And the beautiful lady in black and white
Ale 'Juve Juve Juve ale'
Only Juve and great Juve ale'
Juve... Juve...
Forza Juve Juve Juve ale'
Dan wanita cantik dalam warna hitam dan putih
Ale' Juve Juve Juve ale'
Hanya Juve dan Juve yang terbesar ale'
Anda adalah tim favorit
Dengan sebelas pahlawan
Pergi untuk meraih kemenangan yang tidak terduga
Dan kami akan mengikuti
Pasang bintang lain di dadamu
Seribu tangan ke surga akan diatur untuk Anda...
Di awali sebuah gelombang ajaib
Forza Juve Juve Juve ale'
Dan wanita cantik dalam warna hitam dan putih
Ale' Juve Juve Juve ale'
Hanya Juve dan keajaiban dari Juve ale'
Forza Juve Juve Juve ale'
Bendera hitam-putih adalah bendera kita
Ale' Juve Juve Juve ale'
Hanya Juve dan keajaiban dari Juve ale'
Juve... Juve... Juve... Juve...
Malam dengan pesta kemenangan
Malam yang tidak pernah berakhir
Perasaan sukacita dari penggemar Anda
Ketika Anda menang bagi kami
Semua mimpi di stadion
Menunggu gol yang datang...
Di awali sebuah gelombang ajaib
Forza Juve Juve Juve ale'
Bendera hitam-putih adalah bendera kita
Forza Juve Juve Juve ale'
Hanya Juve dan keajaiban dari Juve ale'
Forza Juve Juve Juve ale'
Dan wanita cantik dalam warna hitam dan putih
Ale' Juve Juve Juve ale'
Hanya Juve dan Juve yang terbesar ale'
Juve... Juve...

Pembinaan pemain muda

Para pemain muda dari Juventus telah dikenal sebagai salah satu barisan pemain muda terbaik di Eropa, terutama di Italia.[51] Walaupun tidak semua pemain muda Juve mampu masuk ke tim utama, beberapa di antara mereka sukses juga saat bergabung di klub lain. Dibawah asuhan pelatih Vincenzo Chiarenza, skuat Primavera (U-20) menikmati beragam prestadi, di antaranya adalah merajai kompetisi dari tahun 2004 sampai 2006.
Barisan pemain muda Juventus juga dikenal berkontribusi baik bagi tim nasional senior dan juga junior. Diantara pemain-pemain muda Juventus yang berbakat baik antara lain: Gianpiero Combi untuk Piala Dunia 1934, kemudian Pietro Rava untuk Olimpiade 1936 dan Piala Dunia 1938, lalu kemudian ada Giampiero Boniperti, Roberto Bettega, dan bintang Piala Dunia 1982 Paolo Rossi dan yang terkini adalah Domenico Criscito dan Claudio Marchisio yang menjadi sebagian kecil dari mantan pemain akademi Juventus yang sukses di level internasional.[52]
Mirip dengan yang dilakukan klub Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam dan beberapa klub Liga Premier Inggris, Juventus juga mengoperasikan beberapa klub sepak bola satelit dan sekolah sepak bola di beberapa negara di dunia (misal: Amerika Serikat, Kanada, Yunani, Arab Saudi, Australia dan Swiss) dan juga beberapa kamp sepak bola di beberapa negara lainnya untuk mencari pemain-pemain muda berbakat.[53]

] Skuat tim dan staf kepelatihan

Tim utama

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
1 Bendera Italia GK Gianluigi Buffon (wakil kapten)
3 Bendera Italia DF Giorgio Chiellini
4 Bendera Uruguay DF Martín Cáceres (pinjaman dari Sevilla)
6 Bendera Italia DF Fabio Grosso
7 Bendera Italia MF Simone Pepe
8 Bendera Italia MF Claudio Marchisio
10 Bendera Italia FW Alessandro Del Piero Kapten
11 Bendera Italia DF Paolo De Ceglie
13 Bendera Austria GK Alexander Manninger
14 Bendera Montenegro FW Mirko Vučinić
15 Bendera Italia DF Andrea Barzagli
17 Bendera Belanda MF Eljero Elia
18 Bendera Italia FW Fabio Quagliarella

No.
Pos. Nama
19 Bendera Italia DF Leonardo Bonucci
20 Bendera Italia MF Simone Padoin
21 Bendera Italia MF Andrea Pirlo
22 Bendera Chili MF Arturo Vidal
23 Bendera Italia FW Marco Borriello (pinjaman dari Roma)
24 Bendera Italia MF Emanuele Giaccherini
26 Bendera Swiss DF Stephan Lichtsteiner
27 Bendera Serbia MF Miloš Krasić
28 Bendera Paraguay MF Marcelo Estigarribia
30 Bendera Italia GK Marco Storari
32 Bendera Italia FW Alessandro Matri
34 Bendera Italia MF Luca Marrone

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama

Bendera Italia GK Timothy Nocchi (ke Carrarese)

Bendera Italia GK Marco Costantino (ke SPAL)

Bendera Bulgaria GK Mario Kirev (ke Poli Timişoara)

Bendera Italia DF Marco Motta (ke Catania)

Bendera Italia DF Andrea Pisani (ke Barletta)

Bendera Swiss DF Reto Ziegler (ke Fenerbahçe)

Bendera Italia DF Simone Di Dio (ke Perugia)

Bendera Brasil MF Felipe Melo (ke Galatasaray)

Bendera Italia MF Michele Pazienza (ke Udinese)

No.
Pos. Nama

Bendera Italia MF Manuel Giandonato (ke Lecce)

Bendera Italia MF Fausto Rossi (ke Brescia)

Bendera Italia MF Filippo Boniperti (ke Carpi)

Bendera Uruguay MF Jorge Andrés Martínez (ke Cesena)

Bendera Italia FW Cristian Pasquato (ke Torino)

Bendera Italia FW Vincenzo Iaquinta (ke Cesena)

Bendera Maroko FW Oussama Essabr (ke Crotone)

Bendera Italia FW Niko Bianconi (ke Visé)
Catatan: Perjanjian peminjaman berakhir pada 30 Juni 2012

Staf

Berikut merupakan para staf yang bertugas untuk Juventus.
Hingga 27 Juli 2011.[54]
Posisi Pejabat
Pelatih kepala Bendera Italia Antonio Conte
Asisten pelatih Bendera Italia Angelo Alessio
Pelatih penjaga gawang Bendera Italia Claudio Filippi
Koordinator pelatih Bendera Italia Massimo Carrera
Asisten koordinator pelatih Bendera Italia Cristian Stellini
Pelatih fitnes Bendera Italia Paolo Bertelli

Manajemen tim

Presiden klub

Juventus mempunyai sejarah panjang dalam kepemimpinan klub ditangan seorang presiden, beberapa di antara mereka ada yang menjadi presiden sekaligus pemilik (dari keluarga Agnelli), sebagian lagi ada yang merupakan presiden kehormatan, berikut adalah daftar lengkapnya:[55]
 
Nama Tahun
Eugenio Canfari 1897–1898
Enrico Canfari 1898–1901
Carlo Favale 1901–1902
Giacomo Parvopassu 1903–1904
Alfred Dick 1905–1906
Carlo Vittorio Varetti 1907–1910
Attilio Ubertalli 1911–1912
Giuseppe Hess 1913–1915
Gioacchino Armano
Fernando Nizza
Sandro Zambelli
1915–1918(cpg.)
Corrado Corradini 1919–1920
Gino Olivetti 1920–1923
Edoardo Agnelli 1923–1935
Giovanni Mazzonis 1935–1936
 
Nama Tahun
Emilio de la Forest de Divonne 1936–1941
Pietro Dusio 1941–1947
Giovanni Agnelli (Presiden kehormatan) 1947–1954
Enrico Craveri
Nino Cravetto
Marcello Giustiniani
1954–1955(int.)
Umberto Agnelli 1955–1962
Vittore Catella 1962–1971
Giampiero Boniperti (Presiden kehormatan) 1971–1990
Vittorio Caissotti di Chiusano 1990–2003
Franzo Grande Stevens (Presiden kehormatan) 2003–2006
Giovanni Cobolli Gigli 2006 – 2009
Jean-Claude Blanc 2009 - 2010
Andrea Agnelli 2010 - ...
Keterangan:
Statistik kepelatihan
Dibawah ini merupakan daftar pelatih Juventus sejak tahun 1923 ketika keluarga Agnelli dari FIAT mengambil alih Juventus,[3] sampai saat ini.[56]
 
Nama Tahun
Bendera Hongaria Jenő Károly 1923–1926
Bendera Hongaria József Viola 1926–1928
Bendera Skotlandia George Aitken 1928–1930
Bendera Italia Carlo Carcano 1930–1935
Bendera Italia Carlo Bigatto Iº
Bendera Italia Benedetto Gola
1935(int.)
Bendera Italia Virginio Rosetta 1935–1939
Bendera Italia Umberto Caligaris 1939–1941
Bendera Italia Federico Munerati 1941(int.)
Bendera Italia Giovanni Ferrari 1941-1942
Bendera Argentina/Bendera Italia Luis Monti 1942(int.)
Bendera Italia Felice Placido Borel IIº 1942–1946
Bendera Italia Renato Cesarini 1946–1948
Bendera Skotlandia William Chalmers 1948–1949
Bendera Inggris Jesse Carver 1949–1951
Bendera Italia Luigi Bertolini 1951(int.)
Bendera Hongaria György Sárosi 1951–1953
Bendera Italia Aldo Olivieri 1953–1955
Bendera Italia Sandro Puppo 1955–1957
Bendera Yugoslavia Ljubiša Broćić 1957–1959
Bendera Italia Teobaldo Depetrini 1959(int.)
Bendera Italia Renato Cesarini 1959–1961
Bendera Italia Carlo Parola 1961(int.)
Bendera Swedia Gunnar Gren
Bendera Republik Ceko Július Korostelev
1961(int.)
Bendera Italia Carlo Parola 1961–1962
 
Nama Tahun
Bendera Brasil Paulo Lima Amaral 1962–1964
Bendera Italia Eraldo Monzeglio 1964(int.)
Bendera Paraguay Heriberto Herrera 1964–1969
Bendera Argentina Lùis Carniglia 1969–1970
Bendera Italia Ercole Rabitti 1970(int.)
Bendera Italia Armando Picchi 1970–1971
Bendera Republik Ceko Čestmír Vycpálek 1971–1974
Bendera Italia Carlo Parola 1974–1976
Bendera Italia Giovanni Trapattoni 1976–1986
Bendera Italia Rino Marchesi 1986–1988
Bendera Italia Dino Zoff 1988–1990
Bendera Italia Luigi Maifredi 1990–1991
Bendera Italia Giovanni Trapattoni 1991–1994
Bendera Italia Marcello Lippi 1994–1999
Bendera Italia Carlo Ancelotti 1999–2001
Bendera Italia Marcello Lippi 2001–2004
Bendera Italia Fabio Capello 2004–2006
Bendera Perancis Didier Deschamps 2006–2007
Bendera Italia Giancarlo Corradini 2007(int.)
Bendera Italia Claudio Ranieri 2007–2009
Bendera Italia Ciro Ferrara 2009–2010
Bendera Italia Alberto Zaccheroni 2010(int.)
Bendera Italia Luigi Del Neri 2010–2011
Bendera Italia Antonio Conte 2011
Keterangan:
(int.)Manajer ad-interim.

Prestasi dan penghargaan

Secara umum, Juventus adalah klub tersukses di Italia dengan raihan gelar 40 gelar nasional di Italia,[8] dan salah satu klub tersukses di dunia,[6][7] dengan raihan 11 gelar internasional,[9] dengan raihan rekor 9 gelar UEFA dan dua FIFA.[57] menjadikan mereka sebagai klub ketiga yang sukses di Eropa[10] dan juga dunia,[11] dimana semuanya telah diakui secara pasti oleh UEFA dan FIFA, beserta enam konfederasi sepak bola dunia.[9]
Juventus telah memenangi 27 gelar Seri-A, dan menjadi rekor terbanyak sampai saat ini,[32] dan juga menjadi catatan tersendiri saat Juve mendominasi lima musim berturut-turut Seri-A dari musim 1930-31 sampai 1934-35.[32] Mereka juga telah memenangi Piala Italia Sembilan kali, dan menjadi rekor sampai saat ini.[58]
Juventus menjadi satu-satunya klub sepak bola Italia yang telah mendapatkan dua bintang sebagai tanda mereka telah menjuarai Seri-A lebih dari 20 kali. Bintang pertama mereka dapatkan pada musim 1957-58 ketika Juve berhasil menjuarai Seri-A untuk kesepuluh kalinya, dan yang kedua pada 1981-82 ketika Juve menjuarai Seri-A untuk keduapuluh kalinya. Juventus juga merupakan klub Italia pertama yang memenangi gelar dobel (Seri-A dan Coppa Italia) sebanyak dua kali, yaitu pada 1959-60 dan 1994-95.
Juventus tercatatkan juga sebagai klub pertama dan satu-satunya di dunia yang berhasil memenangi seluruh gelar kejuaraan resmi,[13] yang diakui oleh FIFA,[15][16][14][59] Juve memenangi Piala UEFA tiga kali, berbagi rekor bersama Liverpool dan Inter Milan.[60]
Klub Turin ini menempati posisi 7 —tetapi teratas untuk klub Italia—dalam daftar Klub Terbaik FIFA Abad 20 yang diumumkan pada 23 Desember 2000.[61]
Juventus juga mendapatkan status sebagai World's Club Team of the Year sebanyak dua kali tepatnya pada 1993 dan 1996[62], dan menempati rangking 3 dalam Rangking Klub Sepanjang masa (1991-2008) oleh International Federation of Football History & Statistics.[63]

Gelar juara nasional Italia

Juara (27 kali): 1905; 1925-26[64]; 1930–31; 1931-32; 1932–33; 1933–34; 1934–35; 1949–50; 1951–52; 1957–58; 1959–60; 1960–61; 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1974–75; 1976–77; 1977–78; 1980–81; 1981–82; 1983–84; 1985–86; 1994–95; 1996–97; 1997–98; 2001–02; 2002–03.
Posisi kedua (20 kali): 1903; 1904; 1906; 1937–38; 1945–46; 1946–47; 1952–53; 1953–54; 1962–63; 1973–74; 1975–76; 1979–80; 1982–83; 1986–87; 1991–92; 1993–94; 1995–96; 1999–00; 2000–01; 2008-09
Juara (1 kali): 2006-07.[65]
Juara (9 kali): 1937–38; 1941–42; 1958–59; 1959–60; 1964–65; 1978–79; 1982–83; 1989–90; 1994–95.
Juara kedua (4 kali): 1972–73; 1991–92; 2001–02; 2003–04.
Juara (4 kali): 1995, 1997, 2002, 2003.[66]
Juara kedua (3 kali): 1990; 1998; 2005.
  • Piala Kremlin
Juara (2 kali): 1954, 1958.

Gelar Eropa dan dunia

Juara (2 kali): 1984-85, 1995-96.[67][68]
Juara kedua (5 kali): 1972–73; 1982–83; 1996–97; 1997–98; 2002–03
Juara (1 kali): 1983-84.[69]
Juara (3 kali): 1976-77, 1989-90, 1992-93.[70][71]
Juara kedua (1 kali): 1994–95.
Juara (1 kali): 1999-00.[9][72][73]
Juara (2 kali): 1984, 1996.[74][75]
Juara (2 kali): 1985, 1996.[57][76]
Juara kedua (1 kali): 1973.

Rekor dan statistik klub

Replika kaus Alex del Piero saat ia telah mengikuti 500 pertandingan di bawah bendera Juventus.
Alessandro Del Piero memegang rekor sebagai pemain Juve yang paling banyak tampil dalam pertandingan (600 kali sampai 10 Mei 2009). Ia mengambil alih posisi tersebut dari legenda Juve, Gaetano Scirea pada 6 Maret 2008 saat melawan Palermo. Giampiero Boniperti memegang rekor sebagai pemain yang banyak tampil di seri-A dengan 444 kali penampilan.
Bila dihitung dengan seluruh kompetisi resmi yang diikuti Juventus, Alessandro Del Piero memegang rekor sebagai topskor Juve dengan 241 gol sampai 19 Mei 2008, sejak pertama ia bergabung pada 1993. Giampiero Boniperti, yang sempat menduduki posisi tersebut dengan 182 gol menyusul di posisi kedua, tetapi secara statistic ia masih menjadi topskor terbanyak di ajang seri-A sampai Juni 2007.[77][78]
Pada musim 1933-34, Felice Placido Borel II° mencetak 31 gol dalam 34 kali penampilan, menjadikan rekor pribadi bagi dirinya dan Juventus dalam satu musim. Ferenc Hirzer menjadi topskor terbanyak dalam satu musim dengan 35 gol dalam 26 penampilan di musim 1925-26 (rekor juga untuk sepakbola Italia). Gol paling banyak tercipta oleh satu pemain adalah 6 gol yang dicapai oleh Omar Enrique Sivori ketika Juventus melawan Inter Milan pada musim 1960-61.[21]
Pertandingan resmi perdana yang diikuti oleh Juventus adalah Third Federal Football Championship, yang merupakan pendahulu dari seri-A, melawan Torinese dimana Juve kalah 0-1. Kemenangan terbesar yang dicetak Juve adalah saat melawan Cento dengan skor 15-0 di ronde kedua Coppa Italia pada musim 1926-27. Di seri-A sendiri, Fiorentina dan Fiumana adalah dua klub yang sempat dikalahkan Juve dengan skor besar, masing-masing klub kalah dari Juve dengan skor 11-0 di musim 1928-29. Kekalahan Juventus terbesar diderita saat mereka menjalani musim 1911-12 (melawan AC Milan kalah dengan skor 1-8) dan musim 1912-13 (melawan rival sekota AC Torino kalah dengan skor 0-8).[21]
Si Nyonya Tua memegang rekor sebagai tim dengan produktivitas gol paling besar sepanjang musim, di semua kompetisi, tepatnya pada musim 1992-93 dengan total 106 gol sepanjang musim. Penjualan Zinedine Zidane ke Real Madrid pada 2001 menjadi rekor dunia dengan nilai £46 juta sebelum dipecahkan oleh Cristiano Ronaldo yang juga pindah ke klub yang sama dengan nilai £82 juta.[79]

Kontribusi untuk tim nasional Italia

Gianluigi Buffon, salah satu pemain Juventus yang menjadi langganan timnas Italia.
Secara keseluruhan, Juventus merupakan klub yang paling banyak menyumbang pemain untuk timnas Italia dalam sejarah,[80] Si Nyonya Tua menjadi satu-satunya klub yang menyumbangkan pemain sejak Piala Dunia 1934.[81] Juve juga menjadi contributor utama untuk timnas Italia yang dikenal dengan sebutan Dua Era Emas, yang pertama adalah saat era Quinquennio d'Oro (The Golden Quinquennium), dari 1931 sampai 1935, dan Ciclo Leggendario (The Legendary Cycle), dari 1972 sampai 1986.
Berikut adalah daftar pemain Juventus yang dipanggil masuk ke dalam skuat tim Azzuri Italia saat mereka memenangi gelar juara dunia:[82]
Dua pemain Juve memenangi gelar Sepatu Emas di Piala Dunia, yang pertama adalah Paolo Rossi di 1982 dan Salvatore Schillaci di Piala Dunia 1990. Sebagai kontributor untuk timnas juara dunia Italia, dua pemain Juve yaitu Alfredo Foni dan Pietro Rava, juga berhasil mengantarkan Italia merebut medali emas dalam Olimpiade Musim Panas 1936. Pemain Juve lainnya, Sandro Salvadore, Ernesto Càstano dan Giancarlo Bercellino juga menjadi bagian dari timnas juara Eropa Italia tahun 1968.[83]
Juventus juga berperan dalam menyumbang pemain-pemain hebat untuk timnas non-Italia. Zinedine Zidane dan Didier Deschamps adalah dua pemain Juve saat mereka memenangi Piala Dunia 1998 membuat Juventus menjadi penyumbang terbanyak skuat juara dunia suatu timnas dengan jumlah 24 pemain. Pemain timnas Perancis lain seperti Patrick Vieira, David Trézéguet dan Lilian Thuram juga sempat singgah bermain di Juventus. Tiga pemain Juve juga memenangi kejuaraan Piala Eropa dengan timnas non-Italia, Luis del Sol menjadi salah satunya saat ia memenangi Piala Eropa 1964 bersama Spanyol, disusul Michel Platini dan Zidane yang memenangi Euro 1984 dan Euro 2000.[84]